Kamis, 09 Juli 2009

pembantu rumah tangga

download ya....
jgn lupa....


rumah tangga

Stratifikasi sosial

Dalam setiap masyarakat selalu terdapat pengelompokkan atau pembedaan (dikenal dengan nama social stratification). Pitirim A Sorokin menyatakan bahwa social stratification adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah. Ia juga mengemukakan bahwa sistem pelapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup secara teratur (Narwoko,2004:133). Pembedaan atau pengelompokkan tersebut (stratifikasi) didasarkan pada adanya suatu simbol-simbol tertentu yang dianggap berharga atau bernilai – baik berharga secara sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya maupun dimensi lainnya – dalam suatu kelompok sosial (komunitas). Simbol-simbol tersebut misalnya; kekayaan, pendidikan, jabatan, kesalehan dalam beragama, dan pekerjaan. Dengan kata lain : selama dalam suatu kelompok sosial (komunitas) ada sesuatu yang dianggap berharga atau bernilai, dan dalam suatu kelompok sosial (komunitas) pasti ada sesuatu yang dianggap berharga atau bernilai, maka selama itu pula akan ada stratifikasi sosial dalam kelompok sosial (komunitas) tersebut (Singgih, 2007: 11). Menurut Soerjono Soekanto (1982), di dalam setiap masyarakat manapun selalu dan pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
Ada banyak dimensi yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan stratifikasi sosial yang ada dalam suatu kelompok sosial (komunitas). Ada tujuh dimensi stratifikasi sosial (diteorikan oleh Bernard Baber), yaitu : occupational prestige, authority and power ranking, income or wealth, educational and knowledge, religious and ritual purity, kinship and ethnis group, dan local community. Ketujuh dimensi tersebut – baik secara terpisah maupun bersama-sama – akan bisa membantu dalam mendeskripsikan bagaimana susunan stratifikasi sosial suatu kelompok sosial (komunitas) dan faktor-faktor apa yang menjadi dasar terbentuknya stratifikasi sosial tersebut (Singgih, 2007: 12).
Dalam masyarakat yang semakin modern, perbedaan strata yang terbentuk dan berkembang di masyarakat umumnya tidak lagu bersifat kodrati. Akan tetapi, determinan stratifikasi sosial menjadi makin kompleks dan tidak lagi bersifat given. Secara umum determinan yang berpengaruh dalam pembentukan stratifikasi sosial di masyarakat yang semakin modern adalah : dimensi ekonomi (kelas-kelas sosial), sosial (status sosial) dan politik. Hal tersebut diungkapkan oleh Jeffris dan Ransford (1980) yang membedakan tiga macam jenis stratifikasi sosial, yaitu :
Hierarkhi kelas yang didasarkan pada penguasaan atas barang dan jasa
Hierarkhi kekuasaan yang didasarkan pada kekuasaan dan,
Hierarkhi status yang didasarkan atas pembagian kehormatan dan status sosial.

Dengan memakai jenis stratifikasi sosial yang dikemukakan oleh Jeffris dan Ransford (1980), stratifikasi sosial yang ada pada masyarakat Made dalam dapat diidentifikasi melalui :
1. Hierarkhi kelas
2. Hierarkhi status

Rabu, 08 Juli 2009

apa itu sosiologi??

sosiologi bukan pelajaran yg susah dipelajari, bukan pula hanya sekedar pelajaran hafalan, bukan pula pelajaran yang perlu ditakuti...

nikmati saja karena sosiologi adalah ilmu yang ada di dalam masyarakat dan selalu uptodate dengan perkembangan masyarakat....